Monday, October 26, 2015

Fungsi Kaliper Rem Cakram

Fungsi Kaliper Rem
Kaliper merupakan bagian yang tidak bergerak dari rem cakram. Dimana terdapat silinder silinder rem berikut sepatu rem dan pirodonya. Cara kerjanya, bila pedal diinjak, maka silinder-silinder-silinder rem akan bekerja secara hidrolik menjepit pad, sehingga menghentikan perputaran roda cakram.
Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder.


a. Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Caliper dipasangkan tepat pada axle atau strut. Seperti digambarkan di bawah ini,
pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston.
Daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung
piringan atau cakram. Fixed caliper adalah dasar disain yang sangat baik dan dijamin
dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder
rem berada antara cakram dan velg,
Page 15 of 72
menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini membutuhkan penambahan
komponen yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut jenis caliper fixed ini, sudah
jarang digunakan.
Gambar 2.4. Tipe Fixed caliper
b. Tipe Floating Caliper (Single Piston)
Seperti terlihat pada gambar piston hanya ditempatkan pada satu sisi kaliper saja.
Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan
pada rotor disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad
(reaksi B). ini menyebabkan kaliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan
terjadilah usaha tenaga pengereman.
Page 16 of 72
Gambar 2.5. Tipe floating caliper
Tipe ini digolongkan sebagai berikut.
Califer tipe semi floating menerima tenaga pengereman yang dibangkitkan dari pad
bagian luar.
Pada califer tipe full floating, kemampuan pengereman dibangkitkan oleh kedua pad
dengan torque plate. Califer tipe full floating banyak digunakan pada kendaraankendaraan
modern.
a. Tipe Semi Floating (Tipe PS)
Caliper dipasangkan dengan bantuan dua
buah pen pada torque plate. Apabila
pengereman bekerja maka bodi bergerak
masuk dengan adanya gerakan piston.
Tekanan pengereman yang berlaku pada
pad bagian luar di terima oleh califer dan
meneruskan moment ke pin pada arah
putaran. Kekuatan reaksi pad bagian
dalam diterima langsung oleh plate.
Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe
califer ini cenderung tidak berfungsi
sangat kecil, mudah perawatan dan
memiliki kemampuan daya pengereman
yang kuat. Tipe ini sering digunakan pada
rem cakram belakang yang mekanisme
rem parkirnya terpasang dibagian dalam
unit disc barake.
Page 17 of 72
b. Tipe Full Floating
a) Tipe F
Tipe F memiliki califer yang ditunjang
oleh turque plate sedemikian rupa
sehingga memungkinkan dapat
meluncur. Arm akan maju dari califer
untuk memindahkan gerak piston untuk
menekan pad bagian luar. Tipe ini
membutuhkan tempat yang sedikit
tetapi cenderung lebih banyak terseret
oleh tipe lainnya kerena permukaan
luncur califer dan torque plate
tersembunyi. Tipe ini digunakan pada
roda belakang untuk beberapa model
kendaraan.
b) Tipe FS
Tipe ini dipasang dengan menggunakan
dua pin (main pin dan sub
pin) pada torque plate yang dibautkan
pada califer itu sendiri, seperti
terlihat pada gambar dibawah.
Califer dan dua pin digerakan
sebagai satu unit oleh piston. Reaksi
tenaga (reaction force) dari iner dan
outer pad diterima oleh torque plate
dan dengan demikian momen tidak
diteruskan ke pin.
Selanjutnya bagian yang
meluncur (sleading section) pada
califer (main dan sub pin) disembunyikan
seluruhnya. Hal ini merupakan
design yang dapat menambahkan
kehandalan pada bagian ini. Tipe ini
digunakan pada rem depan kendaraan
luxury.
c) Tipe AD
Seperti diperlihatkan pada
gambar,Tipe AD adalah pressfitted
pada torque plate bersamaan
dengan sub pin yang
dibautkan. Stainles steep
plate (sim untuk mengurangi
bunyi, anti squeal shim) dipasang
pada pad dan bagian
torque plate yang bersentuhan
untuk mencegah suara
yang kurang enak dan keausan
pad. Tipe ini digunakan
pada rem depan kendaraan
penumpang ukuran menengah.

d) Tipe PD
Pada dasarnya tipe ini sama dengan tipe
AD kecuali pada main dan sub pin saja
yang dibaut pada torque plate. Tipe PD
digunakan pada rem depan kendaraan
penumpang yang kecil

Tempat belajar otomotif : Bisa otomotif - belajar otomotif mobil

Tuesday, August 11, 2015

Cara Membongkar Rem Cakram - Pemeriksaan dan Perbaikan



a.      Rem cakram/piringan
1)      Uraian rem cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Daya pengereman rem piringan lebih baik daripada daya pengereman rem tromol. Oleh karena itu rem piringan banyak digunakan kendaraan pada roda bagian depan. Karena pada waktu pengereman, semua beban kendaraan akan berpindah ke depan. Sehingga dari hal itu sistem rem bagian depan harus memiliki daya pengereman yang kuat untuk mendapatkan hasil pengereman yang baik.
Rem piringan atau yang sering disebut dengan rem cakram ini lebih mudah perawatannya ataupun mudah dalam penggantian kanvasnya karena konstrusi yang lebih sederhana. Untuk pengidentifikasian kanvas/pad pun lebih mudah karena tinggal membongkar roda kita sudah tahu kondisi pad, selain itu ketika pad akan habis maka biasanya akan timbul bunyi “cit-cit”, bunyi tersebut disebabkan karena gesekan piringan rotor dengan plat indicator keausan pad rem.

Baca lebih lanjut : Komponen-komponen Rem Cakram 

2)      Pemeriksaan awal
a)      Mengangkat kendaraan menggunakan car lift atau dongkrak.
b)      Sebelum melepas roda memeriksa apakah rem macet atau tidak dengan cara memutar roda depan kemudian di rem, setelah di rem lalu kembali memutar roda untuk memastikan rem tidak macet dan piston rem dapat kembali.
c)      Melepas roda dan memeriksa ketebalan lapisan pada pad rem yaitu melalui lubang pemeriksa pada silinder/caliper, dan mengganti pad rem apabila ketebalan pad kurang dari batas minimumnya yang sesuai dengan spesifikasinya dan apabila ketebalan pad rem masih di atas batas minimum yang diizinkan, maka hanya perlu menggosok permukaan pad rem menggunakan amplas yang kasar.
Ketebalan minimum        : 1.0 mm (0,039 in)
Ketebalan standar            : 9.0 mm (0,354 in)
3)      Penggantian kanvas/pad rem
a)      Apabila keadaan rodanya sudah terlepas, maka langsung saja melepas baut pengikat caliper rem, kemudian mengangkat caliper rem.
Gambar 3.25 Mengangkat caliper rem
b)      Melepas pad rem beserta plat peredam bunyi dari dudukannya.
Gambar 3.26 Melepas pad rem
c)      Mengepres piston rem menggunakan alat pres piston.
Perhatian :
Pada saat pengepresan piston, perhatikan ketinggian minyak rem pada reservoir tank master silinder (meluap atau tidak).
d)     Memasangkan plat peredam bunyi dan indicator keausan pad rem pada pad rem yang baru.
e)      Memberikan vet pada bagian ujung-ujung pad rem dan pada bagian permukaan pad rem yang bersinggungan dengan piston dan caliper rem.
f)       Memasangkan pad rem pada dudukannya.
Gambar 3.27 Memasang pad rem
g)      Menurunkan caliper dengan hati-hati supaya boot (karet pelindung) tidak rusak.
Gambar 3.28 Menurunkan caliper
h)      Memasangkan baut pengikat caliper.
4)      Melepas dan membongkar caliper rem
Gambar 3.29 Komponen caliper rem
Keterangan:
1.      Kaliper luncur                                7.  Baut penghantar
2.      Rangka tetap                                  8.  Karet pelindung kotoran
3.      Balok rem (pad)                             9.  Dua plat penghantar pad
4.      Batang penghantar                        10.  Plat penahan pad
5.      Bushing penghantar                      11.  Shim anti cicit
6.      Tabung penghantar
Apabila piston rem macet maka perku dilakukan pembongkaran caliper rem dengan cara sebagai berikut :
a)      Melepas saluran minyak rem yang menuju ke caliper rem.
b)      Melepas dua buah baut pengikat caliper rem, kemudian mengangkat caliper rem keluar.
c)      Apabila tabung penghantar pada kaliper rem macet hendaknya dibersihkan dengan amplas halus dan memberi vet untuk memperlancar gerak kaliper.
d)     Melepas pad rem dari dudukannya.
e)      Melepas ring pengunci dan karet pelindung piston.
Gambar 3.30 Melepas ring pengunci dan karet pelindung piston
f)       Mengeluarkan piston dari silinder dengan menyemprotkan udara bertekanan tinggi/compressor melalui saluran masuk minyak rem pada caliper.
g)      Melepas seal/perapat piston dari silinder.
Gambar 3.31 Melepas seal piston
5)      Pemeriksaan caliper rem
a)      Karet penutup/pelindung piston yang rusak (keras mengembang atau sobek ) harus diganti.
b)      Seal piston harus diganti apabila seal sudah keras, sobek, pecah-pecah.
Gambar 3.32 Memeriksa seal piston dan karet pelindung piston
c)      Memeriksa piston dari kemungkinan terdapat karat.
Jika piston terdapat karat yang berlebihan, ganti piston dengan yang baru dan Jika korosi ringan dapat dibersihkan dengan amplas halus.
d)     Memeriksa kondisi cakram.
Cakram yang berkarat atau hitam pada permukaan gesek, harus digerinda atau diganti baru. Permukaan gesek cakram yang beralur tidak mempengaruhi fungsi rem.
Gambar 3.33 memeriksa kondisi cakram
e)      Mengukur ketebalan piringan
Ketebalan minimum     : 17.0 mm (0.669 in)
Ketebalan standar         : 18.0 mm (0.709 in)
Piringan perlu diganti apabila ketebalannya kurang dari nilai minimum.
Gambar 3.34 Mengukur ketebalan piringan
f)       Memeriksa kondisi bushing, batang dan tabung penghantar dari kemungkinan macet. Apabila macet, dengan segera membersihkan tabung penghantar dan memberi vet supaya tidak macet.
6)      Merakit dan memasang caliper rem
a)      Memberi vet pada bagian-bagian berikut ini:
i.     Karet pelindung pen utama.
ii.   Pen peluncur dan karet pelindung.
iii. Perapat piston/seal piston dan piston.
iv. Karet pelindung piston.
b)      Memasang seal piston ke dalam silinder.
Gambar 3.35 Memasang seal piston        
c)      Memasang piston ke dalam kaliper secara perlahan-lahan dengan menggunakan jari.
Gambar 3.36 Memasang piston
d)     Memasang karet pelindung piston rem dan ring pengunci.


Gambar 3.37 Memasang karet pelindung piston
e)      Setelah caliper rem terakit maka memasang pad rem pada dudukanya. Sebelum memasang pad rem, melumasi bagian ujung dan permukaan pad rem yang bersinggungan dengan caliper rem.
Gambar 3.38 Memasang pad rem
f)       Memasang caliper rem dengan cara memasang dua baut pengikat caliper rem.
Gambar 3.39 Memasang caliper rem
g)      Memasang selang saluran minyak rem yang menuju ke caliper rem.
h)      Menambahkan minyak pada reservoir tank sampai batas ketinggian maksimal kemudian melakukan langkah pembuangan udara pada system rem.
i)        Memasang roda dan mengecek kembali apakah rem macet atau tidak setelah dilakukan langkah pembongkaran.